Sabtu, 15 September 2018

Story of sunny days #1


“Ku ketik.... kemudian ku hapus
Lalu memulai menuliskan hal baru...
Kemudian ku hapus lagi....”
Hingga niat baik malam ini untuk sekedar menyapamu, G A G A L

Perihal rasa....
Hmmm.....
Sulit.
Sukar ditebak.
Bahkan yang kau rasa sedetik yang lalu belum tentu masih sama dengan detik berikutnya.

          Aku adalah orvala.
Seorang gadis nan lucu yang tidak pernah berbuat kesalahan—Fikirku HAHAHA [kau boleh saja muntah membaca ini, tak mengapa:)]. Seorang nan penuh harap agar bumi mengitari hidupnya. Yaa dalam artian aku selalu menghadapkan segala harapku kepada Sang Pemilik Takdir agar yang ku inginkan selalu terwujud. Seorang yang selalu merasa bahwa dirinya masuk didalam list hamba-hamba Kesayangan Sang Pencipta kwkwkw,

            Aruna, pacarku. Cuek kuadrat. Sama sekali tidak romantic. Perhatian dikit. Super sibuk man:P. Dari cirri-cirinya jauuuuuhhh dari typeku: Super perhatian, romantic tak terhingga, dan tentunya aku prioritasnya ahhaha... Tapi, realitanya, type cowok dan pacarku sangat berbanding terbalik... dan anehnya lagi aku bahkan sudah jauhhh jatuh dan mencinta kepada Aruna, seorang yang tak pernah kuduga akan menemani hari-hariku.

Beberapa hari ini kuperhatikan Aruna kurang sehat, beberapakali ia terbatuk-batuk sembari memegang hidungnya yang gatal karna flu. Cuaca memang sedang tidak bersahabat, sehingga aruna adalah salah satu korban perubahan cuaca. Seperti biasa, aku dan Aruna tidak bertegur sapa.... hanya saling melemparkan pandangan yang sukar diterjemahkan. Hari ini aku melihat Aruna memegang air es sembari memakan gorengan dengan ekspresi pura-pura gila atau pura-pura bego kalau air es dan gorengan adalah racun paling ajib untuk tenggorokan dan hidungnya. 

Namun saat melihatnya, aku hanya mematung memandangnya sembari mengomel kecil dilubuk hatiku. Mau negur tapi takut tidak dianggap-__-. Hingga ku buka obrolan chat kami... sudah ku tulis yang ingin kusampaikan.... namun sepertinya kurang okay kata-katanya, jadi ku hapus lagi dan mencoba membuat kekata yang baru... hingga akhirnya niat baik hanya sampai di hatiku saja. Aku tak cukup berani bahkan untuk sekedar memberi perhatian....

            Dear kamu. Iya kamu...
Si pemilik waktu luang yang mau membaca tulisan ini hingga akhir. *Ehmmm koreksi deh..mungkin kata yang tepat bukanlah “tulisan ini” yang lebih cocok “Ocehan ini” ehehe
Pernah ngalamin hal diatas? Mau ngechat si doi, sudah diketik...dihapus...lalu diketik lagi... dan akhirnya kekata yang sudah diujung hati tak tersampaikan...... atau mungkin ada yang suka baring-baring mainin hp tapi chat dari doi ternyata tidak ada *karna emang dasarnya jomblo :v... Atau mungkin ada yang seperti saya misalnya... suka panic tiba-tiba ngecek hp kalo ada bunyi notif chat. Pass di cek ternyata sms dari telkomsel-_-.
But, apapun kasusnya... kau hanya perlu tahu dan mengingat, bahwasanya Senyum dan Air mata adalah satu paket lengkap yang tidak bisa kau pisahkan.... karena kau tidak akan pernah tau rasanya bersyukur jikalau Sedih tidak ada (well kurasa, ini ga nyambung ya ^^) tapi hal yang pasti ialah, bukanlah hal yang buruk atau semacamnya, jika kau memberikan sedikit perhatian kepadanya, atau mungkin menyampaikan apa yang saat ini menggantung diujung hatimu. Suarakan saja, bahasakan kepadanya. Si Doi setuju atau tidak,itu urusan belakangan, karena yang pasti mereka akan senang jika kau perhatikan;)

Hari ini dan seterusnya, aku akan mencoba memahami Aruna.... kemarin aku telah sangat-sangat memahaminya—Fikirku.. namun ternyata aku keliru. Aku masih harus belajar memahami Aruna. Atau mungkin bukan tentang Aruna. Ini mungkin lebih kepada diriku. Ya, kepada diriku yang penuh dengan egoku. Kepada diriku yang tidak mau menerima takdir yang tak ku inginkan. Kepada aku yang  ingin menjadikan Aruna seperti Laki-laki yang ku inginkan. Kepada semua angan yang ku ukir sendiri namun dihempaskan oleh takdir yang lain. Entah lebih indah dari anganku, atau mimpi buruk untuk anganku.

“Cinta, tak pernah tau diri. Anak-anak, remaja, bahkan yang Tua-pun ikut andil didalamnya... aku seorang remaja nan egois akan cinta,namun bukankah Cinta yang tulus akan mengalahkan ego??...."
Bersama sepatu Kanan yang belum menemukan sepatu Kirinya. Seperti rindu yang takkunjung dijemput sang Majikan di 07 juli 2018.



1 komentar: