“Kita adalah jiwa yang sedang
berpura-pura menikmati rasa yang sebenarnya sudah tak nikmat lagi”
# BOY : F A T I H VERSION
Aku
menggenggammu erat—kala itu.
Kini Aku harus
melepas genggaman ini. Bukan karena Aku lelah tapi ini lebih kepada pintamu. Aku
hancur kau tinggal pergi, Sayang. Andai Aku bisa menembus waktu dan jarak
pemisah diantara kita. Pasti genggamanku masih seerat dulu.
Hubungan jarak
jauh, beginikah rasanya? Bahkan semua kisah klasik yang kita rangkai bersama
dikalahkan oleh kabar yang kian menjauh. Ujungnya....., rasamu memudar. Pria
pria baru mulai datang dikehidupanmu Sayang.
Mereka mengincar kau—milikku. Biarlah kata ‘milikku’ terdengar lebay di telinga
sebagian orang. Mungkin mereka belum merasakan rasa yang ku rasa.
Bagimu yang
membaca tulisan ini... bagaimana perasaanmu ketika orang yang kau Sayang di Sayangi
oleh orang lain? Sedang situasinya rumit. Kalian dipisahkan oleh ruang dan
waktu yang menciptakan dinding pemisah diantara kalian. Kau bahkan tak mampu
untuk bertatap wajah dengan dia yang kau sebut Cinta, apalagi berangan angan membuatnya tersenyum.. aah sudahlah. Lupakan.
Suatu hari di
masa silam.
Kau datang
kembali, sembari berkeluh kesah akan hidup yang kau jalani. Are you suppid, Baby? You even leave me for another
heart! How dare you, Ify..... Kemudian, sisanya chatmu ku balas ketus sebagai balas atas hati yang kau buat hancur
tak berwujud. Aku tidak sedang sedang membuka hatiku untuk wanita lainnya. Aku—sedang—membuka—lembaran—lama.
Febby namanya. Sebelum bersama Ify... aku sempat memuja hati Febby. Kemudian,
ku kirimkan dia sebuah pesan singkat yang akhirnya di sambut baik oleh Febby.
Febby memiliki seorang kekasih. Mereka merajut kasih selama kurang lebih 7
tahun lamanya. Namun itu bukan masalah besar bagiku..toh ia juga menyambut baik
hatiku ini.... Kuceritakan kepadanya tentang kisah silam ku bersama Ify sembari
sesekali memuji wajahnya yang kian cantik.
“Aku akan ujian praktikum Ify. Tidak
adakah semangat lagi untukku?”--pesanku ke ify
“Are
you kidding me Fatih? I know you can do it, jadi ga perlu ku semangati lagi
kan”--jawabnya
Aku bingung apa
yang salah dariku?. Aku hanya sedang mencoba beramah tamah dengannya. Ah sudahlah.
Gadis sialan ini hanya membuang waktuku. Kemudian aku kembali berkomunikasi
dengan febby di Dm Instagram... aku kembali mengutarakan semua keluh dan
kesahku tentang hubunganku yang sudah sangat tidak jelas dengan Ify.... namun
satu yang pasti. Aku—takut—jatuh—cinta—lagi. Bukan kepada Febby.. Tapi kepada
semua wanita... saat iniaku belum siap menerima dan member cinta kepada
seseorang....
Setelah itu
entah kenapa... Obrolan chatku dengan
Febby ku delete.
Suatu hari
dimasa depan... aku harap kita dapat bertemu kembali Ify.... bukan untuk
menjadi sepasang kekasih.. melainkan aku ingin menunjukkan kepadamu.. bahwa aku
baik-baik saja dan berbahagia. Aku masih Mencintaimu, Sayang.
Aku tidak lagi
mencintaimu.
“Pojokan kamar di 30 November 2017, Tu
me Manques Ify”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar